DAFTAR ISI
3. Dasar Teori
1. Tujuan
1. Mengetahui cara kerja light dependent resistor (LDR)
2. Mengetahui pengaplikasiannya di kehidupan sehari-hari
2. Komponen
1. LDR
Sebagai penghantar arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap pada rangkaian
2. BATTERY
Baterai sebagai sumber tegangan pada rangkaian
Resistor sebagai penghambat arus pada rangkaian
Sebagai penguat pada rangkaian
Sebagai penggerak kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi
Sebagai Indikator pada rangkaian
3. Pembahasan
1. Pengertian
a. Light Dependent Resistor (LDR)
Pada pengaplikasian UTS tentang lampu taman otomatis saya menggunakan komponen utama yaitu Light Dependent Resistor atau LDR. LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.
LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.
b. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
c. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A
4. Prinsip Kerja
Prinsip kerjanya bergantung pada cahaya yang ditangkap oleh LDR. Ketika siang LDR menangkap cahaya lebih banyak sehingga hambatan pada LDR semakin kecil. Sehingga arus lebih banyak ke LDR lalu ke R2 dan mengaktifkan Q1 dan arus digroundkan. Ketika malam LDR sedikit menangkap cahaya sehingga hambatan besar sehingga arus lebih banyak mengalir ke R3 dan mengaktifkan Q2 dan mangaktifkan relay dan rangkaian pada lampu terhubung dan lampu menyala.
5. Gambar
6. Video
7. Link Download
Video <Disini>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar